Berani Tampil Beda
Kalau Anda baru lulus atau sedang mencari kerja, mungkin tulisan
berikut bermanfaat buat Anda. Tips ini diberikan oleh seorang rekan NLP
yang kebetulan pekerjaannya seputar dunia rekrutmen. Beginilah tipsnya.
Apa yang Dicari Perusahaan?
Kunci utama dalam mencari pekerjaan adalah memahami bahwa setiap perusahaan, dalam keadaan ekonomi seperti apa pun, hampir pasti mencari hal yang sama dari calon karyawannya, yakni: LEBIH. Artinya lebih banyak penjualan, lebih banyak laba, lebih disiplin, lebih loyal, lebih kreatif dan inovatif, dan sejumlah lebih-lebih lainnya.
Jadi, target utama ketika Anda melakukan wawancara kerja adalah menemukan apa kriteria rekrutmen calon bos Anda dan sekaligus “menjual” diri Anda. Kesempatan selama wawancara harus digunakan sebaik mungkin dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan elegan. Kenapa begitu? Sebab pertanyaan yang tepat akan mengidentifikasi kriteria rekrutmen calon bos Anda, memamerkan diri bahwa Anda tahu cara menjadi bagian dari sebuah tim dan yang paling penting adalah: menunjukkan bahwa Anda berkomitmen membantu bos Anda memperoleh LEBIH dari yang ia butuhkan!
Apa Saja Pertanyaannya?
Inilah beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bagian sebuah agenda yang mesti Anda persiapkan sebelum waktu yang ditetapkan, lalu pada saat yang tepat keluarkan dan bacakan. Dengan melakukan ini, si pewawancara akan tahu bahwa Anda mengerjakan “pekerjaan rumah” Anda. Kalau perlu malah hafalkan, supaya Anda bisa menanyakannya dengan gaya percakapan yang lebih spontan. Ini akan mengesankan Anda sebagai pribadi yang berpengalaman. Bukankah akan luar biasa kalau pewawancaranya berpikir, “Orang ini kelihatannya sangat elegan, apalagi untuk seorang fresh graduate.”
Inilah pertanyaan-pertanyaannya:
1. Berbicara tentang karyawan terakhir yang Anda terima, hal-hal apa saja yang hebat dari orang tersebut? Dan hal-hal apa yang mengecewakan Anda? Apa yang semestinya dapat ia lakukan dengan cara yang berbeda agar kesan Anda terhadap dia berubah?
Catatan: Jawaban-jawaban atas pertanyaan itu mengandung nilai yang sangat berharga, karena akan menunjukkan kiriteria si pewawancara dalam menyaring seseorang.
2. Bolehkah saya tahu tentang risiko-risiko bisnis yang dihadapi dalam perusahaan ini? Setelah saya diterima kerja, apa yang harus dilakukan oleh orang seperti saya untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “Setelah saya diterima kerja”. Ini adalah pengandaian bahwa Anda akan diterima.
3. Kalau saya menyisihkan waktu untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kinerja orang yang telah melakukan pekerjaan ini sebelum kedatangan saya, menurut Anda di mana saya seharusnya mengawali pekerjaan saya?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “sebelum kedatangan saya”. Ini mengandaikan bahwa Anda akan datang untuk bekerja pada perusahaan tersebut.
4. Lewat cara apa saya bisa memperoleh akses masuk ke kantor ini setelah jam kerja atau pada akhir pekan kalau saya memerlukannya untuk mengejar sebuah tenggat waktu (deadline)?
***
Kawan NLP saya yang memberikan tips tersebut punya pengalaman mewawancarai banyak sekali calon karyawan, namun menurut dia jarang sekali dia mendengar calon yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Ini adalah bentuk pertanyaan yang katanya hanya diajukan oleh orang-orang brilian. Dengan melakukan ini, akan meningkatkan kemungkinan si pewawancara tergugah untuk mencatat di agendanya. “Rahasia mendapatkan pekerjaan saat ini atau dalam situasi ekonomi macam apa pun adalah ‘menonjol di antara kerumunan’,” katanya.
Memang, dalam beberapa hal berani tampil beda bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh. Tentu saja “beda” dalam arti memberi LEBIH dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Pembaca punya pengalaman?
Sumber :
Buku # 1 dari 3 buku terbaru RH Wiwoho yang terangkum dalam
Trilogi Pemimpin, Wanita dan Terapis.
Trilogi # 1 berjudul : Ketika Maju Salah Mundur pun Salah,
Trilogi # 2 : Terapi-terapi Kilat, dan
Trilogi # 3 : Sahabatku Bernama Takut.
Tersedia di toko buku terdekat.
Oktober 2014
Apa yang Dicari Perusahaan?
Kunci utama dalam mencari pekerjaan adalah memahami bahwa setiap perusahaan, dalam keadaan ekonomi seperti apa pun, hampir pasti mencari hal yang sama dari calon karyawannya, yakni: LEBIH. Artinya lebih banyak penjualan, lebih banyak laba, lebih disiplin, lebih loyal, lebih kreatif dan inovatif, dan sejumlah lebih-lebih lainnya.
Jadi, target utama ketika Anda melakukan wawancara kerja adalah menemukan apa kriteria rekrutmen calon bos Anda dan sekaligus “menjual” diri Anda. Kesempatan selama wawancara harus digunakan sebaik mungkin dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan elegan. Kenapa begitu? Sebab pertanyaan yang tepat akan mengidentifikasi kriteria rekrutmen calon bos Anda, memamerkan diri bahwa Anda tahu cara menjadi bagian dari sebuah tim dan yang paling penting adalah: menunjukkan bahwa Anda berkomitmen membantu bos Anda memperoleh LEBIH dari yang ia butuhkan!
Apa Saja Pertanyaannya?
Inilah beberapa contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan. Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bagian sebuah agenda yang mesti Anda persiapkan sebelum waktu yang ditetapkan, lalu pada saat yang tepat keluarkan dan bacakan. Dengan melakukan ini, si pewawancara akan tahu bahwa Anda mengerjakan “pekerjaan rumah” Anda. Kalau perlu malah hafalkan, supaya Anda bisa menanyakannya dengan gaya percakapan yang lebih spontan. Ini akan mengesankan Anda sebagai pribadi yang berpengalaman. Bukankah akan luar biasa kalau pewawancaranya berpikir, “Orang ini kelihatannya sangat elegan, apalagi untuk seorang fresh graduate.”
Inilah pertanyaan-pertanyaannya:
1. Berbicara tentang karyawan terakhir yang Anda terima, hal-hal apa saja yang hebat dari orang tersebut? Dan hal-hal apa yang mengecewakan Anda? Apa yang semestinya dapat ia lakukan dengan cara yang berbeda agar kesan Anda terhadap dia berubah?
Catatan: Jawaban-jawaban atas pertanyaan itu mengandung nilai yang sangat berharga, karena akan menunjukkan kiriteria si pewawancara dalam menyaring seseorang.
2. Bolehkah saya tahu tentang risiko-risiko bisnis yang dihadapi dalam perusahaan ini? Setelah saya diterima kerja, apa yang harus dilakukan oleh orang seperti saya untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “Setelah saya diterima kerja”. Ini adalah pengandaian bahwa Anda akan diterima.
3. Kalau saya menyisihkan waktu untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kinerja orang yang telah melakukan pekerjaan ini sebelum kedatangan saya, menurut Anda di mana saya seharusnya mengawali pekerjaan saya?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “sebelum kedatangan saya”. Ini mengandaikan bahwa Anda akan datang untuk bekerja pada perusahaan tersebut.
4. Lewat cara apa saya bisa memperoleh akses masuk ke kantor ini setelah jam kerja atau pada akhir pekan kalau saya memerlukannya untuk mengejar sebuah tenggat waktu (deadline)?
***
Kawan NLP saya yang memberikan tips tersebut punya pengalaman mewawancarai banyak sekali calon karyawan, namun menurut dia jarang sekali dia mendengar calon yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Ini adalah bentuk pertanyaan yang katanya hanya diajukan oleh orang-orang brilian. Dengan melakukan ini, akan meningkatkan kemungkinan si pewawancara tergugah untuk mencatat di agendanya. “Rahasia mendapatkan pekerjaan saat ini atau dalam situasi ekonomi macam apa pun adalah ‘menonjol di antara kerumunan’,” katanya.
Memang, dalam beberapa hal berani tampil beda bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh. Tentu saja “beda” dalam arti memberi LEBIH dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Pembaca punya pengalaman?
Sumber :
Buku # 1 dari 3 buku terbaru RH Wiwoho yang terangkum dalam
Trilogi Pemimpin, Wanita dan Terapis.
Trilogi # 1 berjudul : Ketika Maju Salah Mundur pun Salah,
Trilogi # 2 : Terapi-terapi Kilat, dan
Trilogi # 3 : Sahabatku Bernama Takut.
Tersedia di toko buku terdekat.
Oktober 2014
Comments
Post a Comment